Calistung
vs Menggambar
Minggu sore yang
cerah dimulai dengan kecerian anak yang bermain sondah/engkle dan karet di
halaman sanggar pada tanggal 8 April 2013, satu jam sebelum pelajaran dimulai
mereka (siswa) sudah berdatangan dan bermain bersama kakak pengajarnya.
Antusias orangtua murid pun cukup membuat kami (pengajar) tegang atau gerogi
gitu..hahha saat melihat anak-anaknya bermain bersama kami.
Satu jam
berlalu dengan sedikit keringat kita pun memulai pmbelajaran dengan SerSan
(Serius tapi Santai) dikelasnya masing-masing. Utuk kelas 1 (anak usia Paud dan
TK) ini ka Witri dan Ka Intan langsung
aja melakukan pengetesan membaca Angka dan Huruf yang sudah di tulis di white
board guna mengetahui sampai dimana pengetahuan 14 siswanya. Sangat sulit ketika pengetahuan
dari siswa/I ini berbeda “yahh kayanya
harus diajarkan dari awal secara bersamaan” ungkap kakak berdua ini,
kemudian kakak pun mengajarkan cara membaca dan menulis angka/huruf ini secara
bertahap serta diselingi nyanyian membaca dan menghitung.
Di kelas
yang berbeda terlihat kecerian dari 9 anak usia SD yang sedang menuangkan
imaginasi dan pemikiran mereka kedalam sebuah gambar, goresan demi goresan
telah mereka tuangkan kedalam kertas putih kosong milik masing-masing. Ka Juna
dan ka Ana pun tak mau kalah terlibat didalamnya tak peduli bagaimana hasil
goresannya itu. Setelah siswa merasa puas dengan karya yang telah selesai
mereka buat, kemudian masing-masing siswa menjelaskan maksud dari karyanya itu
guna menguasai makna dari sebuah karyanya sendiri.
Suara
keras ayat-ayat dari surat al-ashr yang keluar dari mulut siswa/i itu menutup
pembelajaran pertamanya. .alhamdulillah
No comments:
Post a Comment